Biaya Pembuatan SIPA Apoteker

Mengenai biaya pembuatan SIPA apoteker ini tiap pemohon harus tahu dengan jelas. Tiap apoteker yang akan melakukan pekerjaan dalam bidang kefarmasian memang wajib punya surat izin praktik sesuai dengan lokasi penempatannya.

Bekerja dalam bidang kefarmasian memang mengharuskan Anda untuk melengkapi beberapa dokumen penting. Sebab pekerjaan tersebut juga erat kaitannya dengan regulasi yang jadi tempat praktik kesehatan.

Apalagi dalam bidang farmasi ini Anda menyediakan beragam jenis obat yang nantinya masyarakat luas mengonsumsinya. Sehingga jika bekerja dalam bidang ini, Anda harus melakukannya sesuai undang-undang berlaku.

Salah satu dokumen perizinan yang wajib untuk setiap sarjana farmasi miliki ialah SIPA dan STRA. Surat izin untuk apoteker agar bisa bekerja dalam bidang kefarmasian, baik layanan, produksi, atau distribusi.

Ketentuan SIPA Secara Umum

Tiap apoteker jika mau menjalankan profesi kefarmasian, maka wajib punya surat izin praktik apoteker dan sesuai dengan lokasi fasilitas dari kefarmasiannya. Ini merupakan ketentuan utama dan paling penting.

Mengenai biaya pembuatan SIPA apoteker sendiri gratis jika mengurusnya sendiri langsung ke dinas kesehatan setempat. Sesuai tempat bekerjanya, akan mendapatkan satu SIPA jika bekerja pada bagian fasilitas produksi atau distribusi.

Paling tidak ada sebanyak tiga surat perizinan praktik ini untuk apoteker yang bekerja dalam bidang kefarmasian, terutama dalam layanan kefarmasian. Anda hanya bisa mendapatkan satu dokumen perizinan.

Tetapi jika sudah punya SIA, maka bisa mendapatkan dua SIPA untuk fasilitas kefarmasian lainnya. Sementara itu, apoteker sudah jadi pegawai negeri dan kerja pada fasilitas pelayanan, maka harus punya SIPA juga.

Untuk mengajukan permohonan pembuatan SIA ini, maka apoteker akan menggunakan SIPA satu, dua, dan tiga. Pada dasarnya SIA tersebut memang berkaitan dengan SIPA dan masa berlakunya juga sesuai antara keduanya.

Jadi tiap apoteker yang akan atau sedang menjalankan jabatan sebagai tenaga kefarmasian wajib punya papan praktiknya. Sementara itu lokasi pelayanan tersebut juga hanya bisa beroperasi jika ada apotekernya.

Jadi pelayanannya akan langsung kepada pasien. Sesuai permenkes no 889/menker/per/V/2011 mengenai pendaftaran, izin kerja, serta izin praktik, SIPA pihak bersangkutan akan berlaku hingga masanya habis.

Cara dan Biaya Pembuatan SIPA Apoteker

Jika mau mengajukan permohonan membuat surat perizinan ini, bisa datang ke dinas kesehatan atau PTSP (penyedia pelayanan terpadu satu pintu) daerah setempat. Tentunya pengajuan tersebut akan meminta Anda mengisi formulirnya.

Isi form tersebut umunya sudah menjelaskan kegunaan dan perbedaannya, sebab ada beberapa form. Pihak pemohon nantinya juga harus melampirkan beberapa dokumen pendukung yang dapat melancarkan proses pembuatannya.

Pertama ialah fotocopy STRA dan juga harus menunjukkan yang aslinya. Jika Anda bekerja pada sebuah organisasi farmasi, maka harus mendapatkan surat izin dari atasan dan melampirkannya juga.

Pass foto 4×6 berwarna juga penting untuk mengajukan surat permohonannya. Selama mengajukan surat ini, maka wajib memperhatikan serba ada beberapa hal lainnya juga agar tidak melakukan kesalahan dan bingung.

Seperti pemohon dengan SIPA kedua harus melampirkan yang kesatu, begitu juga untuk ketiga harus menyertakan kedua lainnya. Untuk mengajukan perizinan ini memang harus benar-benar jelas pemanfaatannya untuk tempat kerja kefarmasian.

Nantinya pihak dinas kesehatan atau PTSP wilayah setempat wajib menerbitkan setidaknya maksimal 20 hari kerja semenjak menerima pengajuan permohonan. Mengenai biayanya sendiri gratis, kecuali jika memanfaatkan jasa atau agen.

Dokumen perizinan tersebut memang penting, apalagi jika Anda bekerja dalam bidang pelayanan farmasi. Apabila mengurusnya sendiri, maka biaya pembuatan SIPA apoteker gratis, namun berbeda jika memakai jasa atau agen.

Biaya Pembuatan SIPA Apoteker